Rumus asal didapat dari rumus volume tabung (m3) dikali dengan berat jenis baja (kg/m3).
  • Volume tabung = 0,25 x π x D^2 x T
  • Berat besi beton per 1 m = 0,25 x π x D^2 x 1 x BJ
dimana :
D   : diameter (m)
T   : tinggi (m)
BJ : berat jenis baja (kg/m3)

Penjabaran rumus :
Berat besi beton per 1 m = 0.25 x 3.14 x D^2 x 7,850  m2.kg/m3
                                        = 6,162.25 x D^2                   mm2.kg/(m.mm2.10^6)
                                        = 6,162.25 x D^2 / 10^6        kg/m
                                        = 0.00616225 x D^2              kg/m

Dibulatkan 0.006165 x D^2.

Contoh perhitungan :
Besi beton diameter 10 mm, berapakah berat per m ?

Berat besi per m = 0.006165 x 10 x 10
                           = 0.6165 kg/m

Berat besi per btg (12 m)  = 0.6165 x 12
                                          = 7.398 kg


Toleransi Berat Baja Tulangan :
Berat besi merupakan hal yang sangat penting mengingat harga besi biasa dihitung berdasarkan beratnya. Berikut ini ada tabel toleransi berat besi beton per batang dan toleransi berat besi beton per lot (dua bundel atau lebih baja tulangan beton dengan ukuran nominal, jenis, serta kelas baja yang sama ditumpuk dalam satu kelompok).

Toleransi Berat Besi Beton per Lot

Toleransi Berat Besi Beton per Batang


Cara baca toleransi ukuran besi :

  • Pengukuran besi didasarkan pada satuan milimeter
  • Cek ukuran diameter dengan jangka sorong
  • Besi beton polos berdiameter 6 mm adalah ±0.3 mm seminim-minimnya harus memiliki lebar diameter terukur (real) sebesar 5.7 mm
  • Besi beton polos berdiameter 10 mm dengan toleransi ukuran ±0.4 mm seminim-minimnya harus memiliki lebar diameter terukur (real) sebesar 9.6 mm
  • Besi beton ulir/sirip pengukuran toleransi sama. cek ukuran dengan jangka sorong tapi jangan disirip memanjangnya tapi diameter dalam besi beton.
  • Besi beton banci yang ada dipasaran biasanya mengurangi ukuran sekitar ±0.8 mm. selisih ini sesungguhnya sangat berpengaruh pada kualitas bangunan dan keamanannya.

Ukuran panjang besi beton :
Menurut SNI 07–2050–2002 panjang baja tulangan ditetapkan hanya sebesar 6 m, 9 m, dan 12 m. Toleransi panjang baja tulangan beton ditetapkan minus 0 mm (-0 mm) plus 70 mm (+ 70 mm). Dengan kata lain, toleransi ukuran panjang besi beton tidak boleh melebihi 7 cm. Sehingga jika besi beton memiliki panjang 12 meter, maka minimum panjang besi beton tersebut haruslah 11.93 meter untuk bisa dikategorikan sebagai besi beton SNI.Sehingga jika besi beton memiliki panjang 12 meter, maka minimum panjang besi beton tersebut haruslah 11.93 meter untuk bisa dikategorikan sebagai besi beton SNI.

Besi beton banci yang beredar dipasaran biasanya mereduksi ukuran panjang dan diameternya. Jika biasanya panjang besi beton adalah 12 meter, maka mereka bisa mereduksinya hingga 11.5 meter.

Kekuatan besi beton :
Kekuatan besi beton ditentukan oleh sifat mekanisnya. Sifat mekanis besi beton terdiri dari sifat jangka pendek dan sifat jangka panjang. Sifat jangka pendek sendiri diuraikan berdasarkan kekuatan tekan, kekuatan geser, dan modulus elastisitas. Sedangkan sifat jangka panjang meliputi rangkak dan susut. Rangkak adalah penambahan regangan terhadap waktu akibat adanya beban yang bekerja. Sedangkan susut adalah penyusutan volume beton yang diakibatkan oleh kehilangan uap air atau akibat penurunan suhu.

Sesuai dengan tabel, tingkat kekuatan pada besi beton polos terdiri dari 2 tingkat yaitu BjTP 24 dan BjTP 30. Sedangkan untuk besi beton ulir, terdapat 4 tingkat kekuatan diantaranya adalah BjTS 30, BjTS 35, BjTS 40, dan BjTS 50. Besi beton biasanya dikelompokkan berdasarkan tegangan leleh dan kandungan karbonnya. Deed steel (baja sangat lunak) memiliki kandungan karbon ≤0,10%. Low carbon steel (baja lunak) memiliki kandungan karbon 0,10–0,25%. Med carbon steel (baja sedang) memiliki kandungan karbon 0,25–0,70%. High carbon steel (baja keras) memiliki kandungan karbon 0,70–1,50%. Dengan kata lain, semakin tinggi kadar karbonnya, maka semakin kuat dan keras baja tersebut.

Marking Warna dalam Besi Beton :
BSN menetapkan bahwa setiap batang baja tulangan beton harus diberi tanda (marking), salah satunya dengan warna yang tidak mudah hilang pada ujung-ujung penampangnya. Warna-warna ini tidak boleh asal, karena BSN telah menetapkan standarnya sesuai dengan kelas bajanya. BjTP 24 menggunakan warna hitam. BjTP/S 30 memiliki warna biru. BjTS 35 memiliki warna merah. BjTS 40 memiliki warna kuning. Terakhir, BjTS 50 memiliki warna hijau.


Pengkodean dalam Besi Beton :
Tak hanya warna, pabrik yang memproduksi baja tulangan beton juga harus mencantumkan label dengan huruf timbul yang menunjukkan inisial pabrik pembuat serta ukuran diameter nominal. Lebih dari itu, BSN juga membuat standar pencantuman informasi yang cukup lengkap.
  • Nama atau nama singkatan dari pabrik pembuat
  • Ukuran (diameter dan panjang)
  • Kelas baja
  • Nomor lembaran (No. Heat)
  • Nomor seri produksi dan tanggal produksi
  • Nomor SNI






Referensi :
BSN