Pengertian pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah suati mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan gaya sentrifugal (Sularso, 2004), pompa sentrifugal terdiri dari sebuah cakram dan terdapat sudu-sudu, arah putaran sudu-sudu itu biasanya dibelokkan ke belakang terhadap arah putaran.

Bagaimana cara kerja pompa sentrifugal?
1. Fluida memasuki pompa lalu dialirkan dari suction nozle menuju impeler.
2. Kecepatan putar dari impeller memberikan gaya centrifugal pada fluida.
3. Karena terjadi reduksi tekanan pada saat fluida masuk, maka fluida dialirkan ke pompa harus pada kondisi yang kontinu.

Apa fungsi pompa sentrifugal?
Pompa sentrifugal adalah suati mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan gaya sentrifugal (Sularso, 2004), pompa sentrifugal terdiri dari sebuah cakram dan terdapat sudu-sudu, arah putaran sudu-sudu itu biasanya dibelokkan ke belakang terhadap arah putaran.

Apakah fungsi impeller?
Impeller adalah komponen yang berputar dari pompa sentrifugal yang berfungsi untuk mentransfer energi dari motor dengan mempercepat cairan keluar dari pusat rotasi.

Pada umum pompa sentrifugal terdiri dari atas beberapa susunan bagian penting yaitu: 

1. Casing : Desain casing berbentuk sebuah diffuser yang mengelilingi impeller, Casing pada pompa ini disebut dengan casing volute. desain membentuk sebuah corong yang berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik menjadi energi tekanan dengan cara menurunkan kecepatan aliran fluida dan menaikkan tekanan.

volute ini juga membantu menyeimbangkan tekanan hidrolik pada shaft pompa. Ada 2 bagian penting dari casing pompa ini yaitu :

  • Sunction nozzle : Bagian ini berfungsi sebagai tempat masuknya fluida yang akan dipompa. Bagian ini terletak tepat didepan impeller
  • Discharge nozzle : Bagian ini berfungsi sebagai tempat keluarnya fluida hasil pemompaan. Bagian ini terletak tepat di bagian atas casing.

2. Impeller : merupakan bagian yang berputar pada pompa sentrifugal berfungsi untuk mentransfer energi dari putaran motor menuju fluida yang dipompa. Dengan cara mengakselarasikannya dari tengah impeller menuju sisi keluar impeller.  Desain impeller dipilih berdasarkan kebutuhannya tekanan, kecepatan aliran, serta kesesuaian dengan sistemnya maka dari itu Impeller merupakan komponen utama terhadap performa pompa, sesuai dengan tekanan, kecepatan aliran, serta kesesuaian dengan sistemnya. Ada 3 jenis impeller yang bisa digunakan, antara lain :

  • Impeller terbuka ( open impeller ) : Impeller terbuka dibuat dari baling-baling yang terbuka pada kedua sisinya. Secara struktural impeller ini cukup lemah. Sehingga impeller ini hanya digunakan pada pompa dengan diameter yang kecil dan dan tidak menangani benda padat yang tersuspensi.

  • Impeller semi terbuka ( semi-open impeller ) : Impeller ini didesain tertutup pada salah satu sisi baling-balingnya. Penutupan pada salah satu sisi baling-baling menambah kekuatan mekanik dari pompa sentrifugal. Impeller jenis ini biasanya digunakan untuk pompa dengan diameter yang sedang dan fluida yang mengandung serpihan benda padat.

  • Impeller tertutup ( closed impeller) : Baling-baling pada impeller ini terletak diantara dua piringan yang semuanya dibuat dalam satu cetakan. Jenis impeller ini digunakan untuk pompa dengan ukuran yang besar dengan efisiensi yang tinggi. Pompa sentrifugal dengan impeller tertutup adalah pompa yang paling sering digunakan untuk menangani cairan yang jernih. Impeller tertutup memiliki desain yang lebih rumit dibanding impeler yang sebelumnya dan harganya juga lebih mahal.


3. Poros (Shaft) : Poros adalah komponen mekanik yang digunakan untuk mentransmisikan putaran dari sumber gerak (motor listrik) ke impeller.

4. Seal : Pompa sentrifugal juga dilengkapi dengan paking ring atau mechanical Seal yang berfungsi untuk mencegah bocornya fluida yang dipompa.

4. Bearing (Bantalan) : Bearing berfungsi untuk  membatasi gerak relatif boros dan mengurangi gesekan antara poros yang berputar dengan stator atau berfungsi untuk menahan (constrain) posisi rotor relatif terhadap stator sesuai dengan jenis bearing yang digunakan. Bearing yang digunakan pada pompa yaitu berupa journal bearing yang berfungsi untuk menahan gaya berat dan gaya-gaya yang searah dengan gaya berat tersebut, serta thrust bearing yang berfungsi untuk menahan gaya aksial yang timbul pada poros pompa relatif terhadap stator pompa.


5. Kopling : Fungsi dari kopling adalah untuk menghubungkan 2 shaft pompa yaitu driver shaft (poros penggerak) dan untuk mentransmisikan input power dari driver ke dalam pompa (poros yang digerakkan). Kopling yang digunakan pada pompa, bergantung dari desain sistem dan pompa itu sendiri. Macam-macam kopling yang digunakan pada pompa dapat berupa kopling rigid, kopling fleksibel, grid coupling, gear coupling, elastrometic coupling, dan disc coupling.

6. Sistem Packing : untuk mengontrol kebocoran fluida yang mungkin terjadi pada sisi perbatasan antara bagian pompa yang berputar (poros) dengan stator. Sistem sealing yang banyak digunakan pada pompa sentrifugal adalah mechanical seal dan gland packing.




7. Sistem Lubrikan : Sistem pelumasan berfungsi untuk mengurangi koefisien gesekan antara dua permukaan yang bertemu. Sehingga mengurangi resiko keausan.  Sistem ini biasanya digunakan pada bearing. Bisa berupa lub oil atau grease tergantung dari desain pompanya.


Sumber :

*teknikkece

*teknikarea